3 Hadits Keutamaan Al-Quran

Dikutip dari Kitab Fadhilah Amal yang disusun oleh Syaikhul Maulana Zakariya Al-Kandahlawi Rah.a

Hadits Ke-1

Dari Sayyidina Utsman Radhiyallahu ‘anhu, Baginda Rasulullah SAW bersabda, “Sebaik-baik kamu adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa’i, Ibnu Majah, dari Kitab At-Targhib)

Derajat yang paling sempurna adalah mempelajari maksud dan kandungannya. Derajat yang terendah adalah hanya mempelajari bacaannya saja. Al-Quran itu lebih tinggi daripada kalam lainnya, tentu membaca dan mengerjakannya itu lebih utama daripada segalanya. Disebutkan dalam hadits lainnya oleh Mulla Ali Qari Rahmatullah ‘alaih, bahwa barangsiapa yang mempelajari Al-Quran, maka ia telah menyimpan ilmu kenabian di dalam kepalanya. Sahal Tusturi Rahmatullah ‘alaih berkata, “Tanda-tanda cinta kepda Allah SWT adalah tertanamnya rasa cinta terhadap Al-Quran dalam hati.” Diriwayatkan dalam Syarah Al-Ihya bahwa di antara golongan orang yang mendapatkan naungan Arsy Ilahi ketika hari Kiamat yang penuh ketakutan adalah orang yang mempelajari Al-Quran ketika kanak-kanak dan selalu membacanya hingga masa tuanya.

Hadits Ke-2

Dari Sayyidina Abu Sa’id Radhiyallahu ‘anhu, Baginda Rasulullah SAW bersabda, “Rabb Tabaraka wa Ta’ala berfirman, ‘Barangsiapa yang karena kesibukannya membaca Al-Quran tidak punya waktu untuk berdzikir dan berdoa kepada-Ku, niscaya Aku beri ia sesuatu yang lebih baik daripada yang Aku berikan kepada orang yang berdoa kepada-Ku. Keutamaan Qalamullah terhadap kalam lainnya seperti keutamaan Allah SWT terhadap seluruh makhluk-Nya.” (HR.Tirmidzi, Darami, Baihaqi, dari Kitab Asy-Syu’ab)

Seseorang yang sibuk menghapal, mempelajari, atau memahami Al-Quran sehingga tidak sempat berdoa, Allah SWT akan memberikan sesuatu yang lebih utama daripada yang telah diberikan kepada orang yang berdoa. Sebagaimana dalam urusan keduniaan, jika seseorang akan membagikan manisan atau lain-lain kepada orang banyak, lalu ada seseorang yang tidak bisa hadir karena sibuk melaksanakan tugas dari orang yang membagi manisan tersebut, maka bagian untuk orang tersebut akan disisihkan terlebih dahulu. Mengenai kesibukan orang yang selalu membaca Al-Quran telah disebutkan di dalam hadits lain,bahwa Allah SWT akan mngaruniakan kepadanya pahala yang terbaik yang diberikan-Nya kepada oran-orang yang selalu bersyukur.

Hadits Ke-3

Dari Sayyidatina Aisyah RA, Baginda Rasulullah SAW bersabda, “Orang yang mahir dalam Al-Quran akan bersama para malaikat pencatat yang mulia lagi benar. Orang yang terbata-bata membaca Al-Quran serta bersusah payah (membacanya), maka baginya pahala dua kali lipat” (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, An-Nasa’i, dan Ibnu Majah).

Orang yang terbata-bata membaca Al-Quran akan memperoleh dua pahala, satu pahala karena bacaannya dan satunya lagi karena kesabarannya dalam bersusah payah membaca Al-Quran berkali-kali. Tetapi, bukan berarti pahalanya akan melebihi pahala orang yang mahir dalam Al-Quran. Orang yang mahir dalam membaca Al-Quran tentu akan memperoleh derajat istimewa, yakni bersama para malaikat khusus. Maksud yang sebenarnya dengan bersusah payah membaca Al-Quran akan menghasilkan pahala tersendiri, sehingga tidak semestinya kita meningalkan bacaan Al-Quran meskipun menghadapi kesulitan dalam membacanya.

Hadits-hadits diatas menggambarkan bahwa, bagaimana pun bacaan Al-Quran kita, asalkan kita berusaha, Allah akan memberikan apresiasinya. Sahabat semua, tidak akan rugi bila seseorang menyibukan dirinya dengan Al-Quran, Allah selalu memudahkan kita dalam segala hal, ketika kita memiliki niatan saja untuk belajar maka Allah akan memberikan pahala atas niat baik mu itu.

Sekecil apapun usahamu asalkan Allah tujuannya, hal-hal baik akan selalu menyertaimu.

Wallahu Alam

Tinggalkan Balasan