Sedekah dalam bahasa arab adalah shadaqah, sedangkan secara makna arti sedekah ialah memberikan sesuatu hal baik kepemilikan kita kepada seseorang dengan mengharap pahala atau rida Allah SWT. Hukum bersedekah sama dengan infak yakni sunnah. Akan tetapi ada perbedaan antara sedekah dengan infak. Infak hanya berhubungan dengan pemberian harta, sedangkan sedekah tidak terbatas terhadap harta saja.
Dikisahkan pada zaman Nabi suatu hati, Aisyah sedang berpuasa. Di rumahnya hanya ada sekerat roti. Tiba-tiba datanglah seorang fakir untuk meminta-minta. Aisyah berkata kepada pelayannya, “Berikanlah roti itu” pelayannya berkata, “Tidak ada sedikitpun makanan di rumah ini untuk berbuka nanti”.
Aiyah menjawab “Tidak mengapa, Allah pasti akan mendatangkannya.” Lalu sebelum berkumandang Adzan Maghrib, ada seseorang yang datang dari penduduk madinah dan memberi satu ekor kambing utuh, maka Aisyah pun berkata “Makanlah daging ini, sesungguhnya ini lebih baik dari roti yang sudah kamu berikan.”
Allah berfirman dalam QS.Al-Baqarah ayat 245
مَنْ ذَا الَّذِيْ يُقْرِضُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضٰعِفَهٗ لَهٗٓ اَضْعَافًا كَثِيْرَةً ۗوَاللّٰهُ يَقْبِضُ وَيَبْصُۣطُۖ وَاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ
“Siapakah yang mau memberi pinjaman yang baik kepada Allah? Dia akan melipatgandakan (pembayaran atas pinjaman itu) baginya berkali-kali lipat. Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki). Kepada-Nyalah kamu dikembalikan.”
Barang siapa mau meminjami atau menginfakkan hartanya di jalan Allah dengan pinjaman yang baik berupa harta yang halal disertai niat yang ikhlas, maka Allah akan melipatgandakan ganti atau balasan kepadanya dengan balasan yang banyak dan berlipat sehingga kamu akan senantiasa terpacu untuk berinfak. Allah dengan segala kebijaksanaanNya akan menahan atau menyempitkan dan melapangkan rezeki kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya, dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan pada hari kebangkitan untuk mendapatkan balasan yang setimpal dan sesuai dengan apa yang diniatkan.
Abu Dahda datang kepada Rasulullah SAW dan bertanya “Ya Rasulullah, apakah Allah meminta pinjaman kepada kita?”, kemudian Rasulullah menjawab “Iya”. Maka kata Abu dahda mengulurkan tangannya lalu berkata “Ya Rasulullah, aku telah meminjamkan kebun kurma ku kepada Allah, isinya 600 pohon kurma semuanya karena Allah”, maka diberikanlah kepada Nabi SAW, lalu Nabi SAW bershadaqah dengan hal tersebut, lalu bersabda “Berapa banyak yang akan didapatkan oleh Abu dahda balasan dari pohon kurma ini disurga nanti.” Kalimat tersebut selalu diulang oleh Nabi SAW sehingga banyak sahabat yang menangis.
Sahabat… ada hal yang harus kalian tahu, bahwa ketika bersedekah tidak akan pernah membuat kita miskin, Allah SWT akan memberikan balasan dan keberkahan pada harta yang kita miliki, dan masih banyak lagi keutamaan dalam bersedekah diantaranya ialah:
- Mensucikan harta: Sedekah dapat membersihkan harta kita.
- Mendapatkan pahala: Allah SWT akan melipatgandakan pahala bagi orang-orang bersedekah.
- Mendapatkan naungan di hari akhir: Rasulullah SAW bersabda bahwa sedekah akan menjadi naungan bagi orang-orang beriman di hari akhir
- Meningkatkan rasa syukur: Sedekah dapat membantu kita untuk lebih bersyukur atas apa yang kita miliki.
- Menyehatkan kondisi batin dan mental: Sedekah dapat membuat suasana hati selalu baik, sehingga kondisi batin dan mental kita semakin sehat.
- Meningkatkan keaktifan otak: Sedekah dapat meningkatkan keaktifan otak dalam berpikir, sehingga kita lebih mudah untuk bersikap ramah kepada orang lain.
- Menyembuhkan rasa sakit: Sedekah dapat mengurangi rasa sakit dan ketegangan yang diakibatkan oleh migrain, serta mengurangi gejala depresi.
- Meningkatkan hubungan sosial: Sedekah dapat menambah hubungan sosial kita dan membuat kita merasa lebih positif terhadap masyarakat.
Tak ada alasan kita untuk bersedekah, karena dengan bersedekah tidak akan membuat kamu miskin melaikan membuat kamu kaya akan pahala dari Allah SWT.
Wallahu Alam
Sumber:
Quran Kemenag
www.detik.com
Ustadz Khalid Basalamah