Islamic Golden Ages || Zaman Keemasan Islam

Sumber:nuonline

Di bawah kepemimpinan Al Walid dan Hisyam -Khalifah dinasti Umayyah-. Imperium Islam berhasil memperluas wilayah sampai batas-batas yang terjauh. Membentang dari pantai lautan Atlantik dan pyrenees di Prancis. Hingga ke Indus dan Perbatasan Cina – perluasan yang hampir tak tertandingi sejak masa klasik.”
(Phillip K. Hitti, History of Arabs)

—————————————-


Suatu hari aku menonton video sebuah channel sejarah yang sangat terkenal. Video berdurasi 6 menit berjudul “Our story 6 minutes” yang mengisahkan bagaimana dunia bisa menjadi sekarang. Sejak kapan penemuan-penemuan di buat oleh manusia dan siapa saja bangsa yang berjasa memajukan peradaban manusia. Aku perhatikan timeline melaju dari tahun ke tahun. Hingga di tengah video, tiba-tiba tahun 500 Masehi langsung melompat ke tahun 1543!


Mereka menamakan peristiwa di tahun 1543 dengan judul Modern Scientific Revolution. Tapi nampaknya mereka lupa atau di buat rupa, atau segala sengaja menyembunyikan kisah 1000 tahun sebelum 1543. Ada episode yang di hilangkan. Ada benang merah yang terputus. Tapi, apa?


Aku mencoba mengulang video itu mudah-mudahan hanya separuhnya error atau kesalahan teknis di YouTube. Namun tetap saja sama. Kemajuan peradaban manusia di ceritakan sejak awal manusia ada. Namun tiba-tiba ada loncatan yang mengisahkan ruang kosong sepanjang 1000 Tahun lamanya. Ketika aku sadar bahwa video itu memang di atur begitu. Sebab aku paham bahwa 1000 tahun yang hilang itu adalah zaman ketika ilmu pengetahuan sederhana tapi bukan di Eropa.


Karena zaman itu adalah zaman emasnya Islam, atau bahasa kerennya, Islamic Golden Ages. Zaman di mana umat Islam melambung tinggi ke angkasa. Perhatikan siklus cuaca dan perubahan iklim. Merumuskan dan mengidentifikasi zat-zat kimia. Membangun arsitektur rumit yang memesona, merancang teknologi artileri, senapan, kapal tempur, pengairan, dekorasi rumah, hingga rumah sakit hewan. Seserius itukah Mereka ingin mengubur sejarah kita?


Ya! Mereka memang benar-benar serius.

Oke sahabat, kita akan berlayar ke Masa kejayaan Islam yang terjadi antara tahun 650-1250 M. Di fase inilah umat islam mengalami apa yang di sebut sebagai puncak peradaban intelektual. Banyak buku-buku di terjemahkan, banyak ilmuwan lahir dari berbagai sudut negeri Islam. Namun perluasan dakwah Islam juga tetap berjalan dengan gagahnya.

Masa Kejayaan Islam Tahun 650-1250 M

Sumber: kompas.com

Masa kejayaan Islam terjadi antara tahun 650-1250 M dengan di tandai oleh berkembangnya kebudayaan Islam dengan pesat dan mempengaruhi sebagian besar dari dunia. Pada masa tersebut, peradaban Islam telah membuat kemajuan pesat dalam banyak bidang ilmu pengetahuan, di antaranya termasuk matematika, astronomi, kedokteran, kimia, dan fisika.


Ahmad Choirul Rofiq dalam buku Sejarah Islam Periode Klasik menjelaskan bahwa dalam beberapa literatur, sejarah Islam terbagi menjadi tiga periode besar. Periode tersebut di antaranya meliputi periode klasik yang berlangsung dari tahun 650-1250 M, periode pertengahan yang berlangsung dari tahun 1250-1800 M, dan periode modern yang berlangsung dari 1800 M hingga saat ini.


Periode masa kejayaan islam di tahun 650-1250 M sering di sebut sebagai periode klasik dalam sejarah Islam. Pada kurun waktu tersebut, terdapat dua kerajaan besar yang di kenal sebagai Daulah Umayyah dan Daulah Abbasiyah.

Masa kejayaan Islam pada masa Bani Umayyah di tandai dengan meluasnya wilayah kekuasaan Islam dan berdirinya bangunan-bangunan sebagai pusat dakwah.

Sementara itu, masa kejayaan Islam pada masa Bani Abbasiyah di tandai dengan pesatnya ilmu pengetahuan. Kemajuan Islam di masa ini terjadi pada bidang ilmu pengetahuan, ekonomi, arsitektur, sosial, dan militer.

Tentu, masa kejayaan umat Islam pada masa Bani Umayyah dan Bani Abbasiyah tidak terjadi secara serta merta, melainkan terdapat faktor pendorong yang mendasarinya.

Faktor Pendorong Kemajuan Peradaban Islam di Masa Kejayaan:


Di kutip dari Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti yang di terbitkan oleh Kemendikbud, terdapat dua faktor pendorong kemajuan peradaban Islam di masa kejayaan:

1. Faktor Internal

a. Konsistensi dan keistiqamahan umat muslim pada ajaran Islam,

b. Ajaran Islam yang menjadi pendorong umatnya untuk maju,

c. Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin atau rahmat seluruh alam,

d. Islam sebagai agama dakwah sekaligus keseimbangan dalam meraih kehidupan duniawi dan ukhrawi.

2. Faktor Eksternal


· Terjadinya asimilasi antara bangsa Arab dengan bangsa lainnya yang sudah lebih dulu mengalami perkembangan ilmu pengetahuan. Pada saat itu, pengaruh Persia sangat penting di bidang pemerintahan. Tak hanya itu, mereka banyak memberikan kontribusi dalam perkembangan ilmu filsafat dan sastra. Kemudian pengaruh Yunani masuk melalui berbagai macam terjemah dalam beberapa bidang ilmu, terutama ilmu filsafat.

· Adanya gerakan terjemah pada periode klasik yang di lakukan dengan giat. Gerakan terjemahan ini terlihat pengaruhnya dalam perkembangan ilmu pengetahuan umum, terutama di bidang astronomi, kedokteran, kimia, filsafat, dan sejarah.

Tokoh-Tokoh pada Masa Kejayaan Islam

Miqdad bin Amr (ahli filsafat yang di cintai Allah dan Rasul-Nya), Miqdad bin Amr termasuk rombongan yang pertama masuk Islam. Ia adalah orang yang ketujuh yang menyatakan keislamannya.

Dengan kejujurannya, ia rela mendapatkan sisksaan dari kafir Quraisy. Miqdad bin Amr adalah seorang filosof dan ahli pikir. Suatu ketika, dia di angkat Rasulullah menjadi seorang Amir di daerahnya. Ia melaksanakan amanah itu. Dirinya pun di liputi oleh kemegahan dan puji-pujian. Hal ini di anggapnya sebagai pengalaman pahit. Ia tidak ingin tenggelam dalam kemegahan dan pujian.

Maka, sejak itu dia menolak menerima jabatan amir. Kecintaan Miqdad terhadap Rasulullah saw. sangat besar. Kecintaannya itu menyebabkan hati dan ingatannya di penuhi rasa tanggung jawab terhadap beliau. Misalnya, setiap ada sesuatu yang membahayakan Rasulullah saw, secepat kilat ia telah berada di depan pintu rumah Rasulullah saw. Ia menghunus pedangnya untuk membela beliau.

Demikian Miqdad menjalani hidupnya, ia senantiasa memberikan pembelaan terhadap Islam dan Rasulullah saw. dengan keteguhan hati yang menakjubkan dalam membela Islam. Ia mendapat kehormatan dari Rasulullah saw.,

“Sungguh Allah Swt. telah menyuruhku untuk mencintaimu dan menyampaikan pesan-Nya padaku bahwa Dia (Allah) mencintaimu.”

Di ambil dari 365 Kisah Teladan Islam satu kisah selama setahun, Ariany Syurfah)

Sebagaimana di sebutkan di atas, banyak sekali tokoh Islam yang memiliki keahlian dalam berbagai bidang ilmu. Di sini akan di jelaskan sebagian biografi beberapa tokoh secara singkat. Selanjutnya, tokoh-tokoh yang tidak di jelaskan biografinya, bisa di cari melalui buku-buku lain yang membahasnya.

Berikut ini tokoh-tokoh muslim yang telah menyumbangkan karyanya untuk peradaban umat manusia.

1. Ibnu Rusyd (520‒595 H)

Nama lengkapnya Abu Al-Walid Muhammad Ibnu Rusyd, lahir di Cordova (Spanyol) pada tahun 520 H. dan wafat di Marakesy (Maroko) pada tahun 595 H. Beliau menguasai ilmu fiqh, ilmu kalam, sastra Arab, matematika, fisika astronomi, kedokteran, dan filsafat.

Karya-karya beliau antara lain: Kitab Bidayat Al- Mujtahid (kitab yang membahas tentang fiqh), Kuliyat Fi At-Tib (buku tentang kedokteran yang di jadikan pegangan bagi para mahasiswa kedokteran di Eropa), Fasl al-Magal fi Ma Bain Al-Hikmat wa Asy-Syariat.

Ibnu Rusyd berpendapat antara filsafat dan agama Islam tidak bertentangan, bahkan Islam menganjurkan para penduduknya untuk mempelajari ilmu Filsafat.

2. Al-Ghazali (450‒505 H)

Nama lengkapnya Abu Hamid al-Ghazali, lahir di Desa Gazalah, dekat Tus, Iran Utara pada tahun 450 H dan wafat pada tahun 505 H di Tus juga. Beliau di didik dalam keluarga dan guru yang zuhud (hidup sederhana dan tidak tamak terhadap duniawi).

Beliau belajar di Madrasah Imam AI-Juwaeni. Setelah beliau menderita sakit, beliau ber-khalwat (mengasingkan diri dari khalayak ramai dengan niat beribadah mendekatkan diri kepada Allah Swt.) dan kemudian menjalani kehidupan tasawuf selama 10 tahun di Damaskus, Jerusalem, Mekah, Madinah, dan Tus.

Adapun jasa jasa beliau terhadap umat Islam antara lain sebagai berikut.

  • Memimpin Madrasah Nizamiyah di Bagdad dan sekaligus sebagai guru besarnya.
  • Mendirikan madrasah untuk para calon ahli fiqh di Tus.
  • Menulis berbagai macam buku yang jumlahnya mencapai 288 buah, mengenai taṡawwuf, teologi, filsafat, logika, dan fiqh.

Di antara bukunya yang terkenal, yaitu Ihyā ‘Ulūm ad-D³n, yakni membahas masalah-masalah ilmu akidah, ibadah, akhlak, dan taṡawwuf berdasarkan al-Qur’ān dan hadis. Dalam bidang filsafat, beliau menulis tahāfu al-Falāṡ³fah (tidak konsistennya para filsuf). Al-Ghazali merupakan ulama yang sangat berpengaruh di dunia Islam sehingga mendapat gelar Hujjatul Islām (bukti kebenaran Islam).

3. AI-Kindi (805‒873 M)

Nama lengkapnya Yakub bin Ishak AI-Kindi, lahirdi Kufah pada tahun 805 M dan wafat di Bagdad pada tahun 873 M.

AI-Kindi termasuk cendekiawan muslim yang produktif. Hasil karyanya di bidang-bidang filsafat, logika, astronomi, kedokteran, ilmu jiwa, politik, musik, dan matematika.

Beliau berpendapat, bahwa filsafat tidak bertentangan dengan agama karena sama-sama membicarakan tentang kebenaran. Beliau juga merupakan satu-satunya filosof Islam dari Arab. Ia di sebut Failasuf al-Arab (filosof orang Arab).

4. AI-Farabi (872‒950 M)

Nama lengkapnya Abu Nashr Muhammad Ibnu Tarkhan Ibnu Uzlag AI-Farabi, lahir di Farabi Transoxania pada tahun 872 M dan wafat di Damsyik pada tahun 950 M.

Beliau keturunan Turki. Al-Farabi menekuni berbagai bidang ilmu pengetahuan, antara lain: logika, musik, kemiliteran, metafisika, ilmu alam, teologi, dan astronomi.

Di antara karya ilmiahnya yang terkenal berjudul Ar-Royu Ahlul al-Mad³nah wa aI-Fad³lah (pemikiran tentang penduduk negara utama).

5. Ibnu Sina (980‒1037 M)

Nama lengkapnya Abu Ali AI-Husein Ibnu Abdullah Ibnu Sina, lahir di Desa Afsyana dekat Bukhara, wafat dan di makamkan di Hamazan. Beliau belajar bahasa Arab, geometri, fisika, logika, ilmu hukum Islam, teologi Islam, dan ilmu   kedokteran.

Pada usia 17 tahun, ia telah terkenal dan dipanggil untuk mengobati Pangeran Samani, Nuh bin Mansyur.

Beliau menulis lebih dari 200 buku dan di antara karyanya yang terkenal berjudul Al-Qanūn Fi aṭ-Ṭib, yaitu ensiklopedi tentang ilmu kedokteran dan Al-Syifā, ensiklopedi tentang filsafat dan ilmu pengetahuan. 

Dengan demikian, masa kejayaan Islam antara tahun 650-1250 M merupakan periode yang penting dalam sejarah ilmu pengetahuan. Banyak ilmuwan muslim terkenal yang memainkan peran penting dalam mengembangkan berbagai bidang ilmu pengetahuan hingga karya-karyanya masih memberikan pengaruh besar hingga saat ini.

Sumber: gensaberilmu, detik.com

#gensaberilmu #gensaladin #dinastiumayyah #sejarahislam #sejarah #islam #hijrah #sejarahindonesia #sirahnabawiyah #dakwah #sejarahdunia #bukuislam #bukuislami #bukusejarah #pemudahijrah #dakwahislam #muslimah #muslim #sejarahnabi #kisahnabi #history #faktaislam #videodakwah #indonesia #buku #literasi #sahabatnabi #islamichistory #pejuanghijrah #videoislam #hijrahquote #alquran #sunnah

Cek sosial media kami di:
Instagram : https://www.instagram.com/infaqberkahqurani/
Facebook : https://m.facebook.com/InfaqBerkahQurani
Website : https://infaqberkah.id
YouTube : https://www.youtube.com/c/InfaqBerkahQurani
Tiktok: https://www.tiktok.com/@infaqberkah

Salam hangat,

Peny Nurhayati, Relawan Infaq Berkah

Tinggalkan Balasan