.
.
اَلْـمُؤْمِنُ
الْقَـوِيُّ خَـيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَـى اللهِ مِنَ الْـمُؤْمِنِ
الضَّعِيْفِ وَفِـيْ كُـلٍّ خَـيْـرٌ….. _“Mukmin yang kuat lebih baik
dan lebih dicintai Allah Azza wa Jalla daripada mukmin yang lemah, dan
pada keduanya ada kebaikan….” (HR Ahmad, Ibnu Majah, dan Nasa’i)_
.
.
Bukannya
Allah SWT tak mencintai mukmin yang lemah. Namun, ketika mukmin yang
kuat disandingkan dengan mukmin yang lemah, tentulah mereka yang kuat
mendapat kecintaan lebih dari Allah SWT. Kuat dalam artian bukan hanya
kuat iman. Definisi kuat dalam hadis ini mencakup kekuatan fisik,
finansial, ekonomi, politik, dan seterusnya.
.
.
Setelah menjelaskan bahwa Mukmin yang kuat lebih baik daripada Mukmin yang lemah, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam khawatir Mukmin yang lemah imannya merasa tercela, karena itulah beliau melanjutkan sabda beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
وَفِـيْ كُـلٍّ خَـيْـرٌ
Dan pada keduanya ada kebaikan
Dalam
penggalan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , “Pada keduanya ada
kebaikan.” ada faedah berharga, yaitu barangsiapa lebih mengutamakan
seseorang atau amalan dengan yang lainnya, hendaknya dia menyebutkan
sisi pengutamaannya serta berusaha menyebutkan keutamaan yang dimiliki
oleh al-fâdhil (yang utama) dan al-mafdhûl (yang diutamakan atasnya),
agar al-mafdhûl tidak merasa tercela.
.
.
Foto : Dokumentasi Mukhoyam Santri Beasantri Ma’had ‘Aly Pondok Quran Angkatan 2019
Sumber :
https://almanhaj.or.id/3841-mukmin-yang-kuat-lebih-baik-dan-lebih-dicintai-oleh-allah-subhanahu-wa-taala.html