Mesra Dengan Kalam-Nya (Al-Quran)

1. Pengertian Kalam

Jika secara harfiah, istilah “kalam” ini artinya ‘perkataan’ atau ‘percakapan’. Sementara secara terminologi, ilmu kalam adalah ilmu yang membicarakan mengenai wujud Allah SWT, sifat-sifat yang mesti ada pada-Nya, sifat-sifat yang tidak ada pada-Nya, sifat-sifat yang mungkin ada pada-Nya, hingga Rasul Allah untuk menetapkan kebenaran akan kerasulannya.

Keberadaan Ilmu Kalam ini tetap menjadikan Al-Quran dan Hadist sebagai sumber utama kajian mereka dalam upaya menerangkan wujud Allah SWT, sifat-sifat-Nya, dan persoalan aqidah Islam lainnya.

2. Jumlah Masyarakat Yang Dapat Membaca Al-Quran

Kementrian agama mengatakan kemampuan masyarakat Indonesia dalam membaca dan menulis Al-Quran masuk kategori tinggi, mencapai 66,038%, berdasarkan hasil survei “Potensi Literasi Al-Quran Masyarakat Indonesia” dilakukan Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Masyarakat Islam Kemenag pada 2023. Survei menunjukan bahwa responen mengenai huruf dan harakat Al-Qur’an (61,51%), mampu membaca susunan huruf menjadi kata (59,92%), mampu membaca ayat dengan lencar sesuai tajwid (44,57%).

Lalu apa sih maksud mesra dengan kalam-Nya?

Mesra dengan kalam-Nya bisa juga diartikan seorang hamba yang menyibukan waktunya dengan membaca, mentadaburi, dan mengamalkan Al-Quran. Bukan hanya untuk seseorang yang sudah mahir dalam membaca Al-Quran, yang masih terbata-bata pun tentu bisa bermesraan dengan Al-Quran. Malah terkadang yang masih terbata-bata akan lebih mesra dengan Al-Qur’an karena dia akan berlama-lama dan berusaha untuk terus belajar membacanya hingga bacaannya benar dan sesuai dengan hukum tajwid.

3. Hadits Untuk Para Pembaca Al-Quran

Berikut ini merupakan Hadits yang menyebutkan pahala untuk seseorang yang terbata-bata dalam membaca Al-Quran:

وَعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا ، قَالَتْ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – : (( الَّذِي يَقْرَأُ القُرْآنَ وَهُوَ مَاهِرٌ بِهِ مَعَ السَّفَرَةِ الكِرَامِ البَرَرَةِ ، وَالَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيهِ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أجْرَانِ )) متفقٌ عَلَيْهِ .

Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Orang yang membaca Al-Quran dan ia mahir membacanya, maka ia bersama para malaikat yang mulia (bersih dari maksiat) dan taat dalam kebaikan. Sedangkan orang yang membaca Al-Quran dengan terbata-bata dan merasa kesulitan ketika membacanya, maka baginya dua pahala.” (Muttafaqun ‘alaih) [HR. Bukhari, no. 4937 dan Muslim, no. 798]

Hadist ini menunjukkan keutamaan orang yang mahir dalam membaca Al-Quran dan derajatnya yang tinggi. Terlepas dari hal itu Hadits ini juga menunjukan tentang pahala yang berlipat ganda didapatkan oleh seseorang yang terbata-bata dalam membaca Al-Quran.

Dan tahukah kamu berapa pahala yang didapat ketika kamu membaca Al-Quran?

Berikut ini merupakan Hadits yang menyebutkan pahala untuk seseorang yang membaca Al-Quran:

وَعَنِ ابْنِ مَسْعُوْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ “مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللهِ فَلَهُ حَسَنَةٌ وَالحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا , لاَ أَقُوْلُ الم حَرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلاَمٌ حَرْفٌ وَمِيْمٌ حَرْفٌ”

رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ وَقَالَ حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحِيْحٌ

Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah, maka baginya satu kebaikan. Satu kebaikan itu dibalas dengan sepuluh kali lipatnya. Aku tidak mengatakan alif laam miim itu satu huruf, tetapi aliif itu satu huruf, laam itu satu huruf, dan miim itu satu huruf.” (HR. Tirmidzi, no. 2910. Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan sahih). [HR. Tirmidzi, no. 2910. Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilaly mengatakan bahwa sanad hadits ini sahih]

Gaada salahnya kan untuk kita mempelajari Al-Quran, dengan membaca Al-Quran kita akan semakin dekat dengan maha pencipta, dengan membaca Al-Quran hati kita akan semakin tenang.

Jadi ayo kita sama-sama semesra mungkin dengan Al-Quran.

Wallahu A’lam

Sumber:

Muhammad Abduh Tuasikal, MSc. (2022). Tetaplah Membaca Al-Quran Meskipun Terbata-Bata, Ini Keutamaannya

Moch Mardiansyah Al Afghani. (2023). Kemampuan Baca Tulis Al-Quran Masyarakat Indonesia Tinggi Pada 2023
 









Tinggalkan Balasan