Qurban untuk mayit secara khusus tidak ada tuntunannya,kecuali karna adanya wasiat atau nadzar sebelum meninggal dunia.
kemudian pada madzhab Syafi’i qurbannya tidak sah kecuali jika ada wasiat dari mayit.
Menurut Imam Nawawi rahimahullah berkata dalam Al Minhaj,
“Tidak sah qurban untuk orang lain selain dengan izinnya.tidak sah pula qurban untuk mayit jika ia tidak memberi wasiat untuk qurban tersebut.”
Tidak Sah tapi Di bolehkan jika? harus ada wasiat
Dibolehkannya Qurban untuk orang yang sudah meninggal apabila merujuk pada dalil-dalil berikut :
1.Berqurban untu mayit namun tanpa wasiat
Nabi Muhammad Shallalahu ‘alaihi wa sallam pernah berqurban untuk dirinya dan keluarganya,termasuk di dalamnya yang telah meninggal dunia.
Jika seseorang ber-qurban untuk dirinya dan seluruh keluarganya yang masih hidup atau sudah meninggal,bisa masuk dalam niatan berqurban. atau sempat berwasiat sebem nya.
Di samping itu, terdapat dalam dalilnya :
“Pada masa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam ada seseorang (suami) menyembelih seekor kambing sebagai qurban bagi dirinya dan keluarganya.”
Asy Syaukani mengatakan “Dari berbagai perselisihan ulama yang ada Qurban kambing boleh berniat untuk satu keluarga walaupun dalam keluarga tersebut ada 100 jiwa atau lebih.”
Qurban untuk yang masih hidup tapi sudah berwasiat itu boleh,kenapa karna masuk kepada katagori mengikuti sunnah rasululah.
Seperti hal nya firman Allah taala yang berbunyi sebagai berikut :
“Maka barangsiapa yang mengubah wasiat itu,setelah ia mendengarnya,maka sesungguhnya dosanya adalah bagi orang-orang yang mengubahnya. sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.”(QS. Al Baqarah: 181).
Dasar dari Imam Nawawi adalah ayat :
“Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya.” (QS. An-Najm: 39).
Jika ada wasiat untuk qurban berarti boleh karena wasiat itu di usahakan oleh mayit.
Pendapat yang sama di nyatakan pula oleh penulis Kifayah Al-Akhyar,Muhammad bin ‘Abdul Mu’min Al-Hishni berkata :
“Tidak boleh qurban itu di niatkan atas nama mayit menurut pendapat yang paling kuat dari pendapat ulama Syafi’iyah.boleh hanya ketika ada wasiat (Kifayah Al-Akhyar, hlm. 579).
2.Berqurban dengan niatan khusus tanpa ikuti sunnah
Hal ini bukan wasiat dan contohkan oleh Nabi Muhammad shallallahu ’alaihi wa sallam.
Namun,Nabi tidak pernah berqurban untuk salah satu orang yang telah meninggal dunia dengan niatan khusus.
Hal ini merupakan salah satu kesalahan di sepuluh hari pertama Dzulhijjah (dari dalam buku kecil, Syaikh Muhammad bin Rosyid bin ‘Abdillah Al Ghofiliy).
sahabat ada banyak keutamaan saat berqurban yang terus melakukan kebaikan karena hanya amalan terbaik lah yang bisa membawa kita pada ridho Allah taa’la yuk sahabat kita berlomb-lomba dalam kebaikan dengan memperbanyak sedekah.
Jangan lupa untk memberikan wasiat kebaikan kepada keluarga.
yuk cek link infaq subuh ke infaq berkah
Sedekah shubuh untuk sedia pangan Yatim Dhuafa dan Santri Penghafal AlQuran | Infaq Berkah Qurani
Referensi : Rumaysho
Penulis : Hilda Aprilliyani
Info tentang kami,cek sosial media kami:
Pondok Quran Wakaf
Instagram : https://instagram.com/pq_wakaf/
Web : infaqberkah.id/pq-wakaf/
Tiktok : https://vt.tiktok.com/ZSJVCm8VS/
Infaq Berkah Qurani
Instagram : https://www.instagram.com/infaqberkahqurani/
Facebook : https://m.facebook.com/InfaqBerkahQurani