Lebih baik gagal berkali-kali daripada tidak mencoba sama sekali
Apabila kamu berusaha keras untuk sesuatu yang kamu sukai dan gagal, maka selamat kamu sudah membuktikan bahwa itu memang tidak ditakdirkan untukmu dan kamu tahu sekarang. Gagal mungkin akan membuatmu terpuruk sebentar, tapi membentuk dirimu yang baru dan membawa pembelajaran yang berharga. Namun, kalau kamu tidak pernah mencobanya sama sekali, penyelesannya bertahan seumur hidupmu.. Usaha tidak akan menghianati hasil sampai mereka lupa bahwa dari semua usaha itu, hanya bisa terwujud dengan pertolongan Yang Maha Kuasa. Manusia merencakan, tapi Tuhan Yang Maha Esa yang menakdirkan.
Firman Allah SWT:
فَاِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًاۙ (٥) اِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًاۗ (٦)
“Maka sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan.”
(QS. Asy-Syarh [94]: 5-6).
Usahakan hari ini lebih baik dari hari kemarin
Membuat besok lebih baik dari hari ini juga diajarkan dalam Quran. Allah SWT berfirman:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢبِمَا تَعْمَلُوْنَ .
Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.
(QS. Al-Hasyr [59] : 18)
من كان يومه خيرا من أمسه فهو رابح. ومن كان يومه مثل أمسه فهو مغبون. ومن كان يومه شرا من أمسه فهو ملعون
“Barangsiapa yang harinya sekarang lebih baik daripada kemarin maka dia termasuk orang yang beruntung. Barangsiapa yang harinya sama dengan kemarin maka dia adalah orang yang merugi. Barangsiapa yang harinya sekarang lebih jelek daripada harinya kemarin maka dia terlaknat.”
Ali Bin Abi Thalib RA
Dari nasihat Imam Ali di atas ini dapat kita petik pelajaran bahwa Islam menghendaki pemeluknya untuk senantiasa meningkatkan kualitas hidupnya, baik pada sisi material, intelektual, lebih lagi pada sisi moral-spiritualnya.
Berani mengatakan kebenaran, meskipun harus berbeda pendapat dengan banyak orang
Terkadang dalam hidup, kita tidak sempat mengidentifikasikan rasa takut kita. Mungkin ada beberapa rasa takut yang bisa kita identifikasikan dengan mudah, seperti takut gagal, takut rugi dan beberapa rasa takut yang mudah kita akui. Namun, dalam budaya yang menganggap keberanian itu adalah keperkasaan yang dramatik, kita terlepas dari tanggung jawab untuk memupuk keberanian dalam kehidupan sehari-hari.
Sifat syaja’ah/berani harus terhujam secara mendalam di dada setiap muslim. Sebab jika tidak, umat muslim akan kehilangan izzah (wibawa, kehormatan, dan kemuliaan). Sebaliknya, hindari sifat ikut-ikutan, tidak memiliki pendirian, tidak konsisten, plin plan,
yang kesemuanya menjadi faktor yang memperlemah dan runtuhnya kemuliaan Islam dan wibawa kaum muslim.
Allah SWT sudah memerintahkan hambanya untuk berani melakukan sesuatu karena kebenaran. Allah SWT berfirman di dalam Al-Quran:
وَلَا تَهِنُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَنْتُمُ الْأَعْلَوْنَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.
(Q.S. Ali Imran/3: 139)
Tidak perlu terlihat sempurna di mata manusia, cukup jadi yang terbaik sebagai hambaNya
Hamba terbaik senantiasa memancarkan cahaya ilahi dan menyinari orang yang berada di sekelilingnya. Siapa pun yang terkena pancaran nur ilahiah ini, sedikit banyak, akan mengalami perubahan kepribadian. Tak jarang mereka kemudian berbalik arah menjadi seorang alim, taat, dan istiqamah melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
Hamba terbaik adalah Nabi Muhammad. Sebagai seorang utusan Allah, Nabi Muhammad menjadi cermin dan teladan bagi umat Islam. Keteladanan Rasulullah diabadikan oleh Allah dalam Al-Qur’an surah Al-Ahzâb ayat 21:
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ
“Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) Hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah.”
QS. Al-Ahzâb: 21
Keteladanan yang baik (uswah hasanah) dalam pikiran, sikap, maupun tindakan, menjadi syarat mutlak yang harus dimiliki oleh setiap hamba manakala berharap menjadi kekasih Allah, menjadi hamba terbaik di sisi-Nya dan di sisi manusia.
Jangan merepotkan orang lain, jika masih bisa dilakukan sendiri
Mungkin saja selama ini kamu merasa aman, sebab kamu selalu mengandalkan orang lain. Akan tetapi, kamu juga harus sadar, bahwa orang lain tidak akan selamanya ada disampingmu. Apalagi, jika orang tersebut merasa capek. Sebab, kamu secara terus-menerus mengandalkannya.
Oleh karena itu, sebelum orang lain yang berada disampingmu akan pergi semua meninggalkanmu. Mulai saat ini kamu harus bisa melakukan sesuatu sendiri jangan sampai kita menjadi jiwa yang lemah karena selalu mengandalkan orang lain. Rasulullah ﷺ
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اَلْـمُؤْمِنُ الْقَـوِيُّ خَـيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَـى اللهِ مِنَ الْـمُؤْمِنِ الضَّعِيْفِ، وَفِـيْ كُـلٍّ خَـيْـرٌ ، اِحْـرِصْ عَـلَـى مَا يَـنْـفَـعُـكَ وَاسْتَعِنْ بِاللهِ وَلَا تَـعْجَـزْ ، وَإِنْ أَصَابَكَ شَـيْءٌ فَـلَا تَقُلْ: لَوْ أَنِـّيْ فَعَلْتُ كَانَ كَذَا وَكَـذَا ، وَلَـكِنْ قُلْ: قَـدَرُ اللهِ وَمَا شَاءَ فَعَلَ، فَإِنَّ لَوْ تَـفْـتَـحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ
“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah SWT daripada mukmin yang lemah. Namun, keduanya tetap memiliki kebaikan. Bersemangatlah atas hal-hal yang bermanfaat bagimu. Minta tolonglah kepada Allah SWR, jangan engkau lemah. Jika tertimpa suatu musibah, maka janganlah engkau katakan: “Seandainya aku lakukan demikian dan demikian,” tapi hendaklah engkau katakan: “Ini sudah jadi takdir Allah SWT. Setiap apa yang telah Dia kehendaki, pastilah terjadi.” Karena perkataan law (seandainya) dapat membuka pintu setan.”
(HR. Abu Hurairah r.a)
Semangat Mencoba Sahabat, baarakallaahu fiikum.
#reminder #sharing #selfreminder #quotesdaily #infaqberkahqurani #sejutamanfaatuntukummat