Dari
Abdurrahman bin Yazid bin Jabir berkata, “Maula perempuan Abu Umamah
menceritakan kepadaku, ‘Abu Umamah adalah orang yang suka bersedekah dan
senang mengumpulkan sesuatu untuk kemudian disedekahkan. Dia tidak
pernah menolak seorang pun yang meminta sesuatu kepadanya, sekali pun ia
hanya bisa memberi sesiung bawang merah atau sebutir kurma atau sesuap
makanan.
.
.
Pada suatu hari datang seorang peminta-minta
kepadanya padahal ia sudah tidak memiliki itu semua, selain uang
sebanyak 3 dinar. Orang itu tetap meminta juga, maka Abu Umamah
memberikannya 1 dinar. Kemudian datang orang lain untuk meminta. Abu
Umamah memberinya 1 dinar. Datang lagi satu orang, Abu Umamah memberinya
1 dinar juga.
.
Sudah barang tentu aku marah. Kemudian aku berkata, ‘Wahai Abu Umamah, engkau tidak menyisakan untuk kami suatu pun!’
Kemudian Abu Umamah berbaring untuk tidur siang. Ketika adzan Ashar dikumandangkan aku membangunkannya.
Lalu
ia berangkat ke masjid. Setelah itu aku bercakap-cakap dengan dia
kemudian aku meninggalkannya untuk mempersiapkan makan malam dan
memasang pelana kudanya.
.
.
Cerita lanjut ke kolom komentar. 😊33 ming
infaqberkah
SEDEKAH 3 DINAR MENDAPAT GANTI 300 DINAR 🍂
.
.
Ketika
aku masuk kamar untuk merapikan tempat tidurnya, tiba-tiba aku
menemukan mata uang emas dan setelah aku hitung berjumlah 300 dinar.
.
Aku
berkata dalam hatiku, ‘Tidak mungkin dia melakukan seperti apa yang dia
perbuat kecuali sangat percaya dengan apa yang akan menjadi
penggantinya.’
Setelah Isya’ dia masuk rumah. Dan ketika melihat
makanan yang telah tersedia dan pelana kuda telah terpasang ia tersenyum
lalu berkata, ‘Inilah kebaikan yang diberikan dari sisi-Nya.’
.
Aku
berada di hadapannya sampai ia makan malam. Ketika itu aku berkata,
‘Semoga Allah senantiasa mengasihimu dengan infak yang engkau berikan
itu sebenarnya engkau telah menyisihkan simpanan, tetapi mengapa engkau
tidak memberitahu aku, sehingga aku dapat mengambilnya.’
.
Abu Umamah bertanya, ‘Simpanan yang mana? Aku tidak menyimpan apapun!’
Kemudian aku angkat kasurnya, tatkala Abu Umamah melihat dinar itu ia bergembira dan sangat heran.
.
Serta merta aku potong tali ikatku, sebuah tali yang menandakan aku seorang Majusi atau Nasrani, dan aku masuk Islam.”
Ibnu
Jarir berkata, “Aku melihat wanita itu (bekas budak) menjadi guru kaum
wanita di masjid Himsha yang mengajarkan Alquran, sunah dan ilmu
faraidh.
.